Assalamualaikum :) This is my journal, my activities and experiences, as well as writing science.

Selasa, 04 April 2017

Posted by Saras Gusvita on 00.25 with No comments
APA ITU PEMBELAJARAN ?
Pembelajaran (learning) didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang diperoleh melalui pengalaman.

Pendekatan untuk Pembelajaran
Pendekatan Behavioral
Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati atau diobservasi, bukan dengan proses mental. Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Pendekatan Kognitif            
Terdapat empat pendekatan kognitif utama dalam pembelajaran : kognitif sosial; pemrosesan informasi kognitif; kontruktivis kognitif; dan kontruktivis sosial.

PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respons yang serupa. Terdapat dua stimuli dan dua respons :

  • Unconditioned Stimulus (US), yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
  • Unconditioned Respons (UR), yaitu respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US.
  • Conditioned Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan US.
  • Conditoned Respons (CR) adalah respons yang dipelajari, yakni respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS

Berikut adalah percobaan Pengkondisian Klasik Pavlov


Pengkondisian Klasik juga meliputi:
Generalisasi, dalam pengkondisian klasik merupakan tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama.

Diskriminasi, dalam pengkondisian klasik merupakan suatu peristiwa yang terjadi ketika organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya.

Pelenyapan (extinction), dalam pengkondisian klasik merupakan pelemahan conditioned response (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus (US).

Desensitisasi Sistematis (Systematic Desensitization),
Desensitisasi sistematis adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan. Disensitisasi sistematis melibatkan tipe counterconditioning

Mengevaluasi Pengkondisian Klasik, dalam pengkondisian klasik kita akan dibantu menjelaskan bagaimana stimuli netral menjadi diasosiasikan dengan respons yang tak dipelajari dan sukarela.

Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan (pengkondisian instrumental) adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi. Tokoh utama pengkondisian operan, yaitu B.F. Skinner.

Hukum Efek Thorndike 
Hukum efek Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah

Penguatan dan Hukuman
Penguatan (imbalan) (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Penguatan dibagi dua, yaitu :
Penguatan Positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).
Penguatan Negatif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan.  

Hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.

Generalisasi, Diskriminasi dan Pelenyapan dalam Pengkondisian Klasik
  • Generalisasi berarti memberikan respons yang sama terhadap stimuli yang sama.
  • Diskriminasi berarti pembedaan di antara stimuli dan kejadian lingkungan.
  • Pelenyapan (extinction) adalah ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan responnya menurun.
ANALISA PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku penting dalam pendidikan, yaitu meningkatkan perilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan dan pembentukan, dan mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

Meningkatkan Perilaku yang Diharapkan
Strategi dalam pengkondisian operan untuk meningkatkan perilaku anak yang diharapkan :
  1. Memilih penguat yang efektif 
  2. Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu 
  3. Memilih jadwal penguat terbaik 
  4. Menggunakan perjanjian 
  5. Menggunakan penguatan negatif secara efektif.
Menggunakan Prompt dan Shaping
  • Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum suatu respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.
  • Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat setiap respons yang mirip dengan perilaku yang diharapkan.
Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
Empat langkah yang digunakan dalam mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
  1. Menggunakan penguatan diferensial 
  2. Menghentikan penguatan (pelenyapan)
  3.  Menghilangkan stimuli yang diinginkan 
  4. Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)
Mengevaluasi Pengkondisian Operan dan Analisis Perilaku Terapan
Kritik mengenai pengkondisian operan dan analisis perilaku terapan mengatakan bahwa seluruh pendekatan itu terlalu banyak menekankan pada kontrol eksternal atas perilaku murid. Strategi yang lebih baik adalah membantu murid belajar mengontrol perilaku mereka sendiri dan menjadi termotivasi secara internal.

PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori kognitif sosial (social cognitive thoery) adalah teori Albert Bandura yang menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran.

Pembelajaran Observasional
Pembelajaran observasional (imitasi atau modelling) merupakan pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.

Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
Terdapat 4 proses model pembelajaran yang digunakan Bandura dalam penelitiannya, yaitu.
  • Atensi, dalam pengertiannya, murid meniru seseorang sebagai model yang dianggapnya sebagai model yang berstatus tinggi dan menjadi tiruan untuk dirinya. 
  • Retensi, setelah mereproduksi tindakan model, murid mengodekan informasi dan menyimpan informasi tersebut dalam memorinya, sehingga informasi tersebut bisa diingat kembali. 
  • Produksi, setiap model yang diperhatikan oleh murid dan diingat dalam memori nya tidak semua bisa dilakukan ataupun ditiru dalam hidupnya, untuk itu murid perlu belajar, berlatih, dan berusaha agar dapat membantu mereka dalam meningkatka kinerja motor dan meniru apa yang digambarkan model. 
  • Motivasi, apabila seorang murid mampu mengingat dan memperhatikan dengan baik, menyimpan informasi dalam memori serta memiliki kemampuan dalam meniru tindakan model tetapi tidak ada motivasi dalam melakukannya, perlu adanya semangat dan dorongan ataupun penguat agar mereka dapat mengaplikasikan hal yang baik yang dicontoh oleh si modelling.
Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
Pendekatan Perilaku Kognitif, merupakan pendekatan yang digunakan untuk membuat murid memonitor, mengelola dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal.
Metode instruksi-diri (self-instructional method), adalah sebuah teknik perilaku kogntif yang dimaksudkan guna mengajari individu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri.  

Pembelajaran Regulasi Diri, adalah memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa tujuan akademik dan tujuan sosioemosional.

Mengevaluasi Pendekatan Kognitif Sosial
Kritik mengenai pendekatan kognitif sosial menyatakan bahwa pendekatan tersebut masih terlalu fokus pada perilaku dan faktor eksternal serta kurang menjelaskan secara detail bagaimana berlangsungnya proses kognitif seperti pikiran, memori, pemecahan masalah, dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Pages

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Total Tayangan Halaman

Like on Facebook

Weather

Breaking News

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Formulir Kontak



Followers

Date

Time

More Services

Blogger templates

Blogroll

About

Blogroll

Popular Posts

Copyright © Psychology Note | Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com