Assalamualaikum :) This is my journal, my activities and experiences, as well as writing science.

Sabtu, 25 Maret 2017

Posted by Saras Gusvita on 07.41 with No comments
PSIKOLOGI DAN TAHAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN 

Proses dan Periode
Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perkembangan juga bisa dideskripsikan berdasarkan periodenya.

Proses Biologis, Kognitif, dan Sosioemosional


a. Proses biologis adalah perubahan dalam tubuh anak. Proses biologis melandasi perkembangan otak, berat, dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.
b. Proses kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif merupakan memampukan anak untuk megingat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.
c. Proses sosioemosional adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian.

Periode Perkembangan 
Periode perkembangan meliputi infancy (bayi), early childhood (usia balita), middle dan late childhood (periode sekolah dasar), adolescence (masa remaja), early adulthood, middle adulthood, dan late adulthood.


a. Infancy merupakan periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Masa ini adalah masa ketika anak sangat tergantung kepada orang tuanya.
b. Early childhood (masa prasekolah) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi semakin mandiri, siap untuk bersekolah.
Middle dan late childhood (masa sekolah dasar)  dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.
c. Adolescence (remaja)  merupakan transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, dan perkembangan fungsi seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri.
d. Ealry adulthood  dimulai di akhir usia remaja atau awal usia 20-an sampai ke usia 30-an. Masa ini adalah masa ketika kerja dan cinta menjadi tema utama dalam kehidupan mereka. Individu mulai menentukan karier dan mencari pasangan.

PERKEMBANGAN KOGNITIF 

Otak
Daerah dan Sel Otak.
Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Penambahan ukuran otak juga disebabkan oleh myelination, sebuah proses di mana banyak sel otak dan sistem saraf diselimuti oleh lapisan-lapisan sel lemak yang bersekat-sekat. Myelination dalam daerah otak yang berhubungan dengan koordinasi mata-tangan belum lengkap sampai usia empat tahun. Myelination  dalam area otak yang penting dalam memfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir usia sekolah dasar. Synapse adalah jarak tipis antarneuron tempat terbentuknya koneksi antarneuron.

Laterisasi (laterization).
Cerebral cortex (lapisan luat atau kulit otak yang merupakan tingkat tertinggi dari otak) terdiri dari dua lapisan belahan atau hemisphere. Laterisasi adalah spesialisasi fungsi dalam suatu bagian otak atau satu bagian lainnya. Dalam individu dengan otak yang utuh, terdapat 2 spesialisasi fungsi di beberapa area, yaitu (1) pemrosesan verbal, dan (2) pemrosesan nonverbal.

Otak dan pendidikan anak
Ada banyak klaim mengenai bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan otak. Beberapa jurnalis menegaskan bahwa pendidik harus melihat pada ilmu saraf untuk menjawab pertanyaan seperti bagaimana cara terbaik mengajar anak berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan otak. Pertanyaan lain yang berasal dari pandangan tentang kaitan antara ilmu saraf dan pendidikan otak menyatakan bahwa ada periode kritis atau periode sensitif seperti jendels peluang biologis, ketika pembelajaran menjadi mudah, efektif dan gampang dicapai.

Teori Piaget
Proses Kognitif
Dalam memahami dunia anak secara aktif, anak-anak menggunakan skema (kerangka kognitif atau kerangka referensi). Sebuah skema adalah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.

Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara menggunakan dan mengadaptasi skema mereka : asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru.

Piaget juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya, anak-anak secara kognitif mengorganisasikan pengalaman mereka. Organisasi adalah konsep Piaget yang berarti usaha mengelompokkan perilaku yang terpisah-pisah ke dalam urutan yang lebih teratur, ke dalam sistem fungsi kognitif. Setiap level pemikiran akan diorganisasikan.

Ekuilibrasi (equilibration) adalah suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya memahami dunia.

Tahap-tahap Piagetian
Tahap sensorimotor

Tahap ini, yang berlangsung sejak kelahiran sampai sekitar usia dua tahun, merupakan tahap Piagetian pertama. Tahap ini bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indra dengan gerakan motor.


Tahap Pra-operasional
Merupakan tahap kedua. Berlangsung kurang lebih mulai dari usia dua tahun sampai tujuh tahun. Pemikiran simbolis meningkat tetapi pemikiran operasional belum ada. Anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik.

Contoh dari tahap pra-operasional menunjukkan karakteristik pemikiran yang disebut centration, yakni pemusatan perhatian pada satu karakteristik dengan mengabaikan karakteristik lainnya.  

Conservation adalah ide bahwa beberapa karakteristik dari objek itu tetap sama meski objek itu berubah penampilannya; menurut Piaget, ini adalah kemampuan kognitif yang berkembang dalam tahap operasional konkret.

Tahap Operasional Konkret
Tahap perkembangan kognitif Piaget ketiga, dimulai dari usia tujuh tahun samapi sebelas tahun. Pada tahap ini anak berpikir secara operasional dan penalaran logis menggantikan penalaran intuitif meski hanya dalam situasi konkret; kemampuan klasifikasi sudah ada tetapi belum bisa memahami problem abstrak.

Tahap Operasional Formal
Tahap perkembangan kognitif yang muncul pada usia sebelas sampai lima belas tahun. Pada tahap ini, individu sudah mulai memikirkan pengalaman di luar pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.
 
Neo-Piagetian
Merupakan kelompok ahli psikologi perkembangan yang percaya bahwa teori Piaget ada yang benar tetapi perlu direvisi; menakankan bagaimana memproses informasi melalui perhatian, memori, dan strategi.

Teori Vygotsky
Asumsi Vygotsky
Ada tiga klaim dalam inti pandangan Vygotsky (1) keahlian kognitif anak dapat diapahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis  untuk membantu dan mentransformasikan aktivitas mental; (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.
Menurut Vygotsky, menggunakan pendekatan developmental berarti memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya.

TOPIK
VYGOTSKY
PIAGET
Konteks Sosiokultural
Penekanan kuat
Sedikit penekanan
Kontruktivisme
Kontruktivis sosial
Kontruktivis kognitif
Tahapan
Tidak ada pandangan tentang tahapan umum perkembangan
Penekanan kuat pada tahapan (sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal
Proses Utama
Zone of proximal development, bahasa, dialog, alat dari kultur
Skema, asimilasi, akomodasi, operasi, konservasi, klasifikasi, penalaran hipotesis-deduktif
Peran Bahasa
Bahasa memainkan peranan kuat dalam membentuk pemikiran
Minimal; kognisi terutama mengatur bahasa
Pandangan tentang Pendidikan
Pendidikan memainkan peran sentral, membantu anak mempelajari alat-alat ukur
Pendidikan hanya memperbaiki keahlian kognitif anak yang sudah muncul
Implikasi Pengajaran
Guru adalah fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan banyak kesempatan bagi murid untuk belajar bersama guru dan teman yang lebih ahli
Juga memandang guru sebagai fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan dukungan untuk anak agar mengeksplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan


PERKEMBANGAN BAHASA
Apa itu bahasa?
Bahasa adalah bentuk komunikasi, seperti lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa manusia adalah generatif (diciptakan).

Bahasa yang diucapkan terdiri dari suara atau fonem. Fonologi adalah sistem suara bahasa. Morfologi adalah aturan untuk mengombinasikan morfem, yang merupakan rangkaian suara yang merupakan kesatuan bahasa terkecil.  Sintaksis adalah cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang bisa diterima. Semantik  adalah makna dari kata atau kalimat. Setiap kata punya ciri semnatik. Pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat. Ini melibatkan pengetahuan tentang konteks apa yang dikatakan dan kepada siapa serta bagaimana mengatakannya.

Pengaruh Biologis dan Lingkungan
Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu. Bukti paling kuat untuk basis biologis dari bahasa adalah bahwa anak-anak di seluruh dunia mencapi titik penting dalam berbahasa pada saat yang hampir bersamaan dalam perkembangan mereka, dan dengan urutan yang hampir sama, meskipun ada banyak variasi dalam input bahasa yang mereka terima.
Anak juga bervariasi dalam penguasaan bahasa dengan cara yang tidak tepat dijelaskan melalui kerangka lingkungan saja. Ringkasnya, perkembangan bahasa anak-anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis saja atau faktor sosial saja.

Bagaimana Bahasa Berkembang
Penggunaan bahasa melewatu beberapa tahap. Celoteh dimulai pada usia tiga sampai enam bulan. Bayi biasanya mengucapkan kata pertamanya pada usia 10 bulan sampai 13 bulan. Pada usia 24 bulan, bayi biasanya mulai memadukan dua kata. Pada tahap ini, bayi dengan cepat memahami arti penting dari bahasa untuk berkomunikasi.

Saat bayi menginjak usia kanak-kanak, pemahaman mereka terhadap sistem aturan bahasa mulai meningkat. Sistem aturan ini mencakup fonologi (sistem suara), morfologi (aturan untuk mengkombinasikan unit makna minimal). Sintaksis (atauran membuat kalimat), semantik (sistem makna), dan pragmatis (aturan penggunaan dalam setting sosial).

Ketika anak mulai melampaui tahap pengucapan dua kata, mereka menunjukkan pengetahuan tentang aturan morfologi. Anak mulai menggunakan bentuk jamak dan positif dari kata benda.
Saat anak melangkah melampaui dua kata, pengetahuan mereka tentang semantik atau makna juga bertambah cepat. Kosakata dari anak usia 6 tahun berkisar antara 8000 sampai 14000 kata. Dengan asumsi bahwa kata dipelajari sejak usia 12 bulan, ini berarti anak  menguasai 5 sampai 8 kata baru setiap harunya antara usia 1 sampai 6 tahun. Setelah 5 tahun belajar kata, penyerapan anak usia 6 
tahun tidak melambat.

Walaupun ada banyak perbedaan antara bahasa anak usia 2 tahun dengan usia 6 tahun, perbedaan yang paling jelas adalah aspek pragmatisnya. Anak usia 6 tahun jauh lebih lancar berbicara dibandingkan anak usia 2 tahun. Pada usia 3 tahun, anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara tentang sesuatu yang tidak hadir secara fisik. Yakni, mereka meningkatkan penguasaaan karakteristik bahasa yang disebut “displacement”.

Kemajuan dalam bahasa di masa kanak-kanak memberikan dasar bagi perkembangan selanjutnya pada usia sekolah dasar. Anak-anak mendapatkan keahlian baru saat mereka masuk sekolah sehingga mereka bisa belajar membaca dan menulis. Saat anak-anak berkembang pada periode anak-anak akhir (late childhood), mereka juga mulai menguasai tata bahasa dan lebih banyak kosakata.
Selama masa kanak-kanak periode menengah dan akhir (middle and late childhood), terjadi perubahan cara anak berpikir tentang kita. Mereka juga tidak terlalu terikat dengan perbuatan dan dimensi perseptual yang berhubungan dengan kata, dan mereka menjadi makin analitis dalam memahami kata. Pada usia 7 tahun, anak mulai merespons dengan kata yang merupakan golongan yang sejenis dengan kata yang didengar.

Di masa remaja, kosakata bertambah dengan kata-kata yang makin abstrak. Mereka lebih memahami bentuk tata bahasa yang makin kompleks, seperti fungsi kata dalam kalimat. Remaja juga menunjukkan peningkatan pemahaman pada metafora dan satire. Pada masa remaja akhir (late adolescence), seseorang dapat mengapresiasi karya sastra dewasa secara baik. 

Sumber :
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Pages

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Total Tayangan Halaman

Like on Facebook

Weather

Breaking News

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Formulir Kontak



Followers

Date

Time

More Services

Blogger templates

Blogroll

About

Blogroll

Popular Posts

Copyright © Psychology Note | Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com