Assalamualaikum :) This is my journal, my activities and experiences, as well as writing science.

Rabu, 07 Juni 2017

Posted by Saras Gusvita on 20.57 with 1 comment

SIFAT TES STANDAR ATAU UJIAN YANG DIBAKUKAN
Apa Itu Tes Standar?
Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar digunakan untuk membandingkan kemampuan murid dengan murid lain pada usia dan level yang sama. Perbedaan mengenai soal tes dari guru dan tes standar, adalah soal tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan instruksional untuk kelas tertenu, sedangkan tes standar mengenai berbagai materi yang biasanya diajarkan pada kebanyakan kelas.

Tujuan Tes Standar
  • Tujuan tes standar digunakan untuk tujuan :
  • Memberikan informasi tentang kemajuan murid. Tes standar dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai prestasi dan kemampuan murid. 
  • Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid. Tes standar juga memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran murid. Jika tes standar digunakan untuk keperluan diagnosis, tes diberikan secara individual, bukan secara kolektif. 
  • Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus. Dalam hal ini, fungsi tes standar dapat dipakai untuk membuat keputusan mengenai suatu program yang spesifik, misalnya anak SMA yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, ataupun dalam hal karir. 
  • Memberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi. Nilai tes standar dapat dipakai seorang guru dalam membuat keputusan tentang instruksi. 
  • Membantu administrator mengevaluasi program. 
  • Memberikan akuntabilitas. Diharapkan sekolah dan guru dapat bertanggung jawab atas pengajaran muridnya.
Tes berbasis standar adalah tes yang menilai kemampuan/keahlian yang diharuskan dimiliki oleh murid sebelum mereka naik ke kelas berikutnya atau ke jenjang yang lebih tinggi.
Tes berisiko tinggi (high-stakes testing) merupakan tes dengan cara sedemikian rupa yang mengandung konsekuensi penting bagi murid, memengaruhi keputusan seperti apakah murid itu akan naik kelas atau lulus

Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standar
Berikut adalah beberapa kriteria dalam mengevaluasi tes standar, yaitu. 
1. Norma. Dalam memahami kinerja murid individual dalam sebuah tes, kinerja murid dibandingkan dengan kelompok norma, yakni kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji, seperti tes yang dilakukan secara nasional. Selain norma nasional, tes standar juga mengandung norma kelompok spesial dan norma lokal.  
2. Validitas. Validitas merupakan gamabaran mengenai sejauh mana sebuah tes bisa mengukur hal-hal yang hendak di ukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Terdapat tiga tipe validitas, yakni.
Validitas isi, yaitu kemampuan tes untuk mencakup sampel (to sample) isi yang hendak diukur.
Validitas kriteria, yaitu kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain. validitas kriteri dapat bersifat concurent validity, yakni relasi antara nilai tes dengan kriteria lain yang ada saat ini, dan predictive validity, yakni relasi antara nilai tes dengan kinerja masa depan murid.
Validitas konstruk adalah sejauh mana ada bukti bahwa sebuah tes mengukur konstruk tertentu. Sebuah konstruk merupakan ciri atau karakteristik yang tidak bisa dilihat dari seseorang, seperti inteligensi, personality, atau kecemasan.
 3. Reliabilitas. Reliabilitas merupakan sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi. Nilai harus stabil, dependable, dan relatif bebas dari pengukuran. Beberapa pengukuran reliabilitas antara lain.
Test-retest reliability yaitu sejauh mana sebuah tes menghasilkan kinerja yang sama ketika sesorang siswa diberi tes yang sama dalam dua kesempatan yang berbeda.  
Alternate-forms reliability yaitu reliabilitas ditentukan dengan memberikan bentuk yang berbeda dari tes yang sama pada dua kesempatan yang berbeda untuk kelompok murid yang sama dan mengamati seberapa konsistenkah skornya.  
Split-half reliability adalah reliabilitas yang dinilai dengan membagi item tes menjadi dua bagian, seperti item bernomor genap dan ganjil. Nilai pada dua set item itu dibandingkan guna menentukan seberapa konsistenkah kinerja murid di kedua set itu.
Keadilan. Tes yang adil adalah tes yang tidak bias dan tidak diskriminatif serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gender, etnis, dan lain-lain.

TES KECAKAPAN DAN PRESTASI

Membandingkan Tes Kecakapan
Tes kecakapan. Tipe tes yang didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut. Yang termasuk tes ini adalah tes kemampuan mental seperti tes kecerdasan.
Tes Prestasi adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai siswa.

Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
1. Survey Batteries. Sebuah survey battery merupakan sekolompok tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu. Jenis tes ini adalah tes standar nasional yang bnayak digunakan, seperti tes California Achievement.

2. Tes untuk Subjek Spesifik. Tes ini digunakan untuk menilai keahlian di bidang tertentu, seperti membaca atau matematika dan tes ini menilai suatu keahlian secara lebih mendetail dam ekstensif daripada tes survey battery.

3. Tes Diagnostik. Diagnostic testing terdiri dari evaluasi area pembelajaran spesifik secara relatif mendalam dengan tujuan untuk menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik dari murid sehingga kebutuhan dapat terpenuhi melalui instruksi reguler atau remedial.

Ujian Negara Berisiko Tinggi (High-Stakes) Format Ujian Negara. Dari sudut pandang konstruktivis, ujian yang diwajibkan negara ini menggunakan format yang salah, terdiri dari soal pilihan berganda. Sedikit negara yang menggunakan soal ujian negara dalam bentuk esai. Hampir semua negara mengacu pada kriteria kelulusan yang telah ditetapkan untuk murid.

Keuntungan dan Penggunaan Tes Berisiko Tinggi
Efek positif dari pelaksanaan tes ujian negara adalah.
  • Meningkatkan kinerja murid
  • Lebih banyak waktu untuk mengajarkan pelajaran yang diujikan 
  • Ekspektasi tinggi untuk semua murid 
  • Identifikasi sekolah, guru, dan administrator yang berkinerja payah 
  • Meningkatkan rasa percaya diri di sekolah setelah nilai ujian naik
Kriteria terhadap Ujian Negara
Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang pada keahlian berpikir dan memecahkan masalah. Ujian negara terkadang lebih berfokus pada pengetahuan dan keahlian daripada keahlian kognitif.
Mengajar demi ujian, yaitu guru berfous mengajarkan materi yang akan diujikan saja.
Diskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi rendah dan minoritas. Hal ini terjadi ketika anak-anak dari kelompok lain tidak memenuhi standar ujian negara yang sangat besar, sementara kelompok lain seperti anak kulit putih memenuhi kriteria tersebut.

1 komentar:

  1. Cerakote Titanium - The Tithroid Studio
    Cerakote Titanium was designed to be a very titanium dab tool unique piece of art for the Tithroid Studio, a company that titanium chain was titanium properties in the business for ford ecosport titanium the last ten titanium tv apk years. The Tithroid $19.99 · ‎In stock

    BalasHapus

Popular Posts

Recent Posts

Pages

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Total Tayangan Halaman

Like on Facebook

Weather

Breaking News

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Formulir Kontak



Followers

Date

Time

More Services

Blogger templates

Blogroll

About

Blogroll

Popular Posts

Copyright © Psychology Note | Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com