Assalamualaikum :) This is my journal, my activities and experiences, as well as writing science.

Sabtu, 25 Maret 2017

Posted by Saras Gusvita on 07.41 with No comments
PSIKOLOGI DAN TAHAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN 

Proses dan Periode
Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perkembangan juga bisa dideskripsikan berdasarkan periodenya.

Proses Biologis, Kognitif, dan Sosioemosional


a. Proses biologis adalah perubahan dalam tubuh anak. Proses biologis melandasi perkembangan otak, berat, dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.
b. Proses kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif merupakan memampukan anak untuk megingat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.
c. Proses sosioemosional adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian.

Periode Perkembangan 
Periode perkembangan meliputi infancy (bayi), early childhood (usia balita), middle dan late childhood (periode sekolah dasar), adolescence (masa remaja), early adulthood, middle adulthood, dan late adulthood.


a. Infancy merupakan periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Masa ini adalah masa ketika anak sangat tergantung kepada orang tuanya.
b. Early childhood (masa prasekolah) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi semakin mandiri, siap untuk bersekolah.
Middle dan late childhood (masa sekolah dasar)  dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.
c. Adolescence (remaja)  merupakan transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, dan perkembangan fungsi seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri.
d. Ealry adulthood  dimulai di akhir usia remaja atau awal usia 20-an sampai ke usia 30-an. Masa ini adalah masa ketika kerja dan cinta menjadi tema utama dalam kehidupan mereka. Individu mulai menentukan karier dan mencari pasangan.

PERKEMBANGAN KOGNITIF 

Otak
Daerah dan Sel Otak.
Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Penambahan ukuran otak juga disebabkan oleh myelination, sebuah proses di mana banyak sel otak dan sistem saraf diselimuti oleh lapisan-lapisan sel lemak yang bersekat-sekat. Myelination dalam daerah otak yang berhubungan dengan koordinasi mata-tangan belum lengkap sampai usia empat tahun. Myelination  dalam area otak yang penting dalam memfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir usia sekolah dasar. Synapse adalah jarak tipis antarneuron tempat terbentuknya koneksi antarneuron.

Laterisasi (laterization).
Cerebral cortex (lapisan luat atau kulit otak yang merupakan tingkat tertinggi dari otak) terdiri dari dua lapisan belahan atau hemisphere. Laterisasi adalah spesialisasi fungsi dalam suatu bagian otak atau satu bagian lainnya. Dalam individu dengan otak yang utuh, terdapat 2 spesialisasi fungsi di beberapa area, yaitu (1) pemrosesan verbal, dan (2) pemrosesan nonverbal.

Otak dan pendidikan anak
Ada banyak klaim mengenai bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan otak. Beberapa jurnalis menegaskan bahwa pendidik harus melihat pada ilmu saraf untuk menjawab pertanyaan seperti bagaimana cara terbaik mengajar anak berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan otak. Pertanyaan lain yang berasal dari pandangan tentang kaitan antara ilmu saraf dan pendidikan otak menyatakan bahwa ada periode kritis atau periode sensitif seperti jendels peluang biologis, ketika pembelajaran menjadi mudah, efektif dan gampang dicapai.

Teori Piaget
Proses Kognitif
Dalam memahami dunia anak secara aktif, anak-anak menggunakan skema (kerangka kognitif atau kerangka referensi). Sebuah skema adalah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.

Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara menggunakan dan mengadaptasi skema mereka : asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru.

Piaget juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya, anak-anak secara kognitif mengorganisasikan pengalaman mereka. Organisasi adalah konsep Piaget yang berarti usaha mengelompokkan perilaku yang terpisah-pisah ke dalam urutan yang lebih teratur, ke dalam sistem fungsi kognitif. Setiap level pemikiran akan diorganisasikan.

Ekuilibrasi (equilibration) adalah suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya memahami dunia.

Tahap-tahap Piagetian
Tahap sensorimotor

Tahap ini, yang berlangsung sejak kelahiran sampai sekitar usia dua tahun, merupakan tahap Piagetian pertama. Tahap ini bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indra dengan gerakan motor.


Tahap Pra-operasional
Merupakan tahap kedua. Berlangsung kurang lebih mulai dari usia dua tahun sampai tujuh tahun. Pemikiran simbolis meningkat tetapi pemikiran operasional belum ada. Anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik.

Contoh dari tahap pra-operasional menunjukkan karakteristik pemikiran yang disebut centration, yakni pemusatan perhatian pada satu karakteristik dengan mengabaikan karakteristik lainnya.  

Conservation adalah ide bahwa beberapa karakteristik dari objek itu tetap sama meski objek itu berubah penampilannya; menurut Piaget, ini adalah kemampuan kognitif yang berkembang dalam tahap operasional konkret.

Tahap Operasional Konkret
Tahap perkembangan kognitif Piaget ketiga, dimulai dari usia tujuh tahun samapi sebelas tahun. Pada tahap ini anak berpikir secara operasional dan penalaran logis menggantikan penalaran intuitif meski hanya dalam situasi konkret; kemampuan klasifikasi sudah ada tetapi belum bisa memahami problem abstrak.

Tahap Operasional Formal
Tahap perkembangan kognitif yang muncul pada usia sebelas sampai lima belas tahun. Pada tahap ini, individu sudah mulai memikirkan pengalaman di luar pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.
 
Neo-Piagetian
Merupakan kelompok ahli psikologi perkembangan yang percaya bahwa teori Piaget ada yang benar tetapi perlu direvisi; menakankan bagaimana memproses informasi melalui perhatian, memori, dan strategi.

Teori Vygotsky
Asumsi Vygotsky
Ada tiga klaim dalam inti pandangan Vygotsky (1) keahlian kognitif anak dapat diapahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis  untuk membantu dan mentransformasikan aktivitas mental; (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.
Menurut Vygotsky, menggunakan pendekatan developmental berarti memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya.

TOPIK
VYGOTSKY
PIAGET
Konteks Sosiokultural
Penekanan kuat
Sedikit penekanan
Kontruktivisme
Kontruktivis sosial
Kontruktivis kognitif
Tahapan
Tidak ada pandangan tentang tahapan umum perkembangan
Penekanan kuat pada tahapan (sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal
Proses Utama
Zone of proximal development, bahasa, dialog, alat dari kultur
Skema, asimilasi, akomodasi, operasi, konservasi, klasifikasi, penalaran hipotesis-deduktif
Peran Bahasa
Bahasa memainkan peranan kuat dalam membentuk pemikiran
Minimal; kognisi terutama mengatur bahasa
Pandangan tentang Pendidikan
Pendidikan memainkan peran sentral, membantu anak mempelajari alat-alat ukur
Pendidikan hanya memperbaiki keahlian kognitif anak yang sudah muncul
Implikasi Pengajaran
Guru adalah fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan banyak kesempatan bagi murid untuk belajar bersama guru dan teman yang lebih ahli
Juga memandang guru sebagai fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan dukungan untuk anak agar mengeksplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan


PERKEMBANGAN BAHASA
Apa itu bahasa?
Bahasa adalah bentuk komunikasi, seperti lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa manusia adalah generatif (diciptakan).

Bahasa yang diucapkan terdiri dari suara atau fonem. Fonologi adalah sistem suara bahasa. Morfologi adalah aturan untuk mengombinasikan morfem, yang merupakan rangkaian suara yang merupakan kesatuan bahasa terkecil.  Sintaksis adalah cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang bisa diterima. Semantik  adalah makna dari kata atau kalimat. Setiap kata punya ciri semnatik. Pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat. Ini melibatkan pengetahuan tentang konteks apa yang dikatakan dan kepada siapa serta bagaimana mengatakannya.

Pengaruh Biologis dan Lingkungan
Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu. Bukti paling kuat untuk basis biologis dari bahasa adalah bahwa anak-anak di seluruh dunia mencapi titik penting dalam berbahasa pada saat yang hampir bersamaan dalam perkembangan mereka, dan dengan urutan yang hampir sama, meskipun ada banyak variasi dalam input bahasa yang mereka terima.
Anak juga bervariasi dalam penguasaan bahasa dengan cara yang tidak tepat dijelaskan melalui kerangka lingkungan saja. Ringkasnya, perkembangan bahasa anak-anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis saja atau faktor sosial saja.

Bagaimana Bahasa Berkembang
Penggunaan bahasa melewatu beberapa tahap. Celoteh dimulai pada usia tiga sampai enam bulan. Bayi biasanya mengucapkan kata pertamanya pada usia 10 bulan sampai 13 bulan. Pada usia 24 bulan, bayi biasanya mulai memadukan dua kata. Pada tahap ini, bayi dengan cepat memahami arti penting dari bahasa untuk berkomunikasi.

Saat bayi menginjak usia kanak-kanak, pemahaman mereka terhadap sistem aturan bahasa mulai meningkat. Sistem aturan ini mencakup fonologi (sistem suara), morfologi (aturan untuk mengkombinasikan unit makna minimal). Sintaksis (atauran membuat kalimat), semantik (sistem makna), dan pragmatis (aturan penggunaan dalam setting sosial).

Ketika anak mulai melampaui tahap pengucapan dua kata, mereka menunjukkan pengetahuan tentang aturan morfologi. Anak mulai menggunakan bentuk jamak dan positif dari kata benda.
Saat anak melangkah melampaui dua kata, pengetahuan mereka tentang semantik atau makna juga bertambah cepat. Kosakata dari anak usia 6 tahun berkisar antara 8000 sampai 14000 kata. Dengan asumsi bahwa kata dipelajari sejak usia 12 bulan, ini berarti anak  menguasai 5 sampai 8 kata baru setiap harunya antara usia 1 sampai 6 tahun. Setelah 5 tahun belajar kata, penyerapan anak usia 6 
tahun tidak melambat.

Walaupun ada banyak perbedaan antara bahasa anak usia 2 tahun dengan usia 6 tahun, perbedaan yang paling jelas adalah aspek pragmatisnya. Anak usia 6 tahun jauh lebih lancar berbicara dibandingkan anak usia 2 tahun. Pada usia 3 tahun, anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara tentang sesuatu yang tidak hadir secara fisik. Yakni, mereka meningkatkan penguasaaan karakteristik bahasa yang disebut “displacement”.

Kemajuan dalam bahasa di masa kanak-kanak memberikan dasar bagi perkembangan selanjutnya pada usia sekolah dasar. Anak-anak mendapatkan keahlian baru saat mereka masuk sekolah sehingga mereka bisa belajar membaca dan menulis. Saat anak-anak berkembang pada periode anak-anak akhir (late childhood), mereka juga mulai menguasai tata bahasa dan lebih banyak kosakata.
Selama masa kanak-kanak periode menengah dan akhir (middle and late childhood), terjadi perubahan cara anak berpikir tentang kita. Mereka juga tidak terlalu terikat dengan perbuatan dan dimensi perseptual yang berhubungan dengan kata, dan mereka menjadi makin analitis dalam memahami kata. Pada usia 7 tahun, anak mulai merespons dengan kata yang merupakan golongan yang sejenis dengan kata yang didengar.

Di masa remaja, kosakata bertambah dengan kata-kata yang makin abstrak. Mereka lebih memahami bentuk tata bahasa yang makin kompleks, seperti fungsi kata dalam kalimat. Remaja juga menunjukkan peningkatan pemahaman pada metafora dan satire. Pada masa remaja akhir (late adolescence), seseorang dapat mengapresiasi karya sastra dewasa secara baik. 

Sumber :
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP
Posted by Saras Gusvita on 07.30 with No comments
PERENCANAAN
1. Perencanaan Intruksional
Perencanaan intruksional adalah pengembangan atas penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran.

2. Kerangka Waktu
Menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-pa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas” dan “waktu”. Dibawah ini salah satu contoh rencana dan tugas. 

Apa yang Perlu Dilakukan 
1.      Menentukan tujuan instruksional (Apa yang harus saya capai?)
2.      Merencanakan kegiatan (Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
3.      Menentukan Prioritas (Tugas mana yang lebih prnting?)

Waktu Melakukannya
1.      Membuat estimasi waktu (Berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan?)
2.      Membuat jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan?)
3.      Fleksibel (Bagaimana saya akan menangani situasi yang tak terduga?)

Menurut Robert Yinger (1980) terdapat lima rentang waktu perencanaan guru, yaitu (1) perencanaan tahunan, (2) perencanaan term, (3) perencanaan unit, (4) perencanaan mingguan, (5) perencanaan harian. 

PERENCANAAN DAN INTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Dalam pendekatan ini, teacher-centered mmakai perencanaan dan intruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid.

Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
Terdapat tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered, yaitu.
1. Merencanakan Sasaran Behavioral (perilaku).
Sasaran behavioral (behavioral objectives) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert Mager (1962), sasaran behavioral harus   spesifik dan harus memiliki tiga bagian, yaitu.
  •   Perilaku murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari atau dilakukan murid.
  • Kondisi di mana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima 

2.      Menganalisa Tugas
Analisa tugas berfokus pada pemecahan suatu tugas yang kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen. Analisa tersebut dapat melalui tiga langkah dasar.
a.       Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
b.      Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukaan tugas, seperti kertas, pemsil, kalkulator, dan lain-lain.
c.       Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan.

3.      Menyusun Taksonomi Instruksional
Taksonomi adalah sistem klasifikasi, taksonomi instruksional membantu pendekatan teacher-centered. Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga dominan :
a.       Dominan kognitif, mengandung enam sasaran, yaitu (1) Pengetahuan, murid punya kemampuan untuk mengingat informasi. (2) Pemahaman, murid memahami informasi dan dapat menerangkannya dengan menggunakan kalimat sendiri. (3) Aplikasi, murid menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. (4) Analisis, murid memecah informasi yang kompleks  menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain. (5) Sintesis, murid mengkombinasikan elemen-elemen dan menciptakan informasi baru. (6) Evaluasi, murid membuat penilaian dan keputusan yang baik.

b.      Domain efektif, terdapat lima sasaran yang berhubungan dengan respon emosional terhadap tugas, (1) Penerimaan, murid mengetahui atau memerhatikan sesuatu di lingkungan. (2) Respons, murid termotivasi untuk belajar dan menunjukkan perilaku baru sebagai hasil dari pengalamannya. (3) Menghargai, murid terlibat atau berkomitmen pada beberapa pengalaman. (4) Pengorganisasian, murid mengintegrasikan nilai baru ke perangkat nilai yang sudah ada dan memberi prioritas yang tepat. (5) Menghargai karakterisasi, murid bertindak sesuai dengan nilai tersebut dan berkomitmennya kepada nilai tersebut.

c.       Domain psikomotor, sasaran psikomotor tersebut adalah, (1) Gerakan refleks, murid merespons suatu stimulus secara refleks tanpa perlu banyak berfikir.  (2) Gerak fundamental dasar, murid melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu. (3) Kemampuan perseptual, murid menggunakan indra untuk melakukan sesuatu. (4) Kemampuan fisik, murid mengembangkan daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kegesitan. (5) Gerakan terlatih, murid melakukan keterampilan fisik yang kompleks dengan lancar. (6) Perilaku nondiskusif, murid  mengkomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh.

Instruksi Langsung
Instruksi langsung (direct instruction) merupakan pendekatan  teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspetasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.  Fokus instruksi langsung adalah aktivitas akademik, bukan materi non-akademik.
Tujuan penting dari instruksi langsung adalah memaksimalkan waktu belajar murid. Waktu yang dipakai murid dalam mengerjakan tugas-tugas akademik dikelas dinamakan waktu pembelajaran akademik.

Strategi Instruksional Teacher-Centered

  • Mengorientasikan
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, susunlah kerangka pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru tersebut.
  • Advance organizer
Adalah aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan murid pada materi sebelum materi itu diajarkan.
Advance organizer terdiri dua bentuk : expository advance organizer dan comparative advance organizer.
  • Pengetahuan, Penjelasan, dan Demonstrasi
Pengajaran dengan ceramah, penjelasan dan demonstrasi adalah aktivitas yang biasa dilakukan guru dalam mendekati instruksi langsung.
  • Pertanyaan dan Diskusi
Diskusi dan pertanyaan perlu diintegrasikan ke dalam pendekatan instruksi teacher-centered. Dalam menggunakan strategi ini, penting untuk merespons setiap kebutuhan pembelajaran murid sembari menjaga minat dan perhatian kelompok.
  • Mastery Learning
Merupakan pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah ke topik yang lebih sulit.
  • Seatwork
Seatwork/tugas di bangku kelas adalah menyuruh semua murid atau sebagian besar murid untuk belajar sendiri-sendiri di bangku mereka.
  • Pekerjaan Rumah
Keputusan instruksional penting lainnya adalah seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan rumah yang harus diberikan kepada murid.


Mengevaluasi Instruksi Teacher-Centered
  • Jadilah perencana yang rapi dan ciptakan sasaran instruksional

  • Selalu berharap agar murid mendapatkan kemajuan dan memastikan agar murid meluangkan mendapat waktu pembelajaran akademik yang memadai

  • Luangkan waktu untuk memberikan orientasi pelajaran

  • Gunakan metode lecturing

  • Libatkan murid dalam pembelajaran demgan mengembangkan keterampilan mengajukan beberapa pertanyaan

  • Suruh murid untuk mengerjakan seatwork atau tugas lainnya.

  • Beri pekerjaan rumah kepada murid untuk meningkatkan waktu pembelajaran akademik dan libatkan orangtua untuk membantu pembelajaran anak.


 
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNER-CENTERED
Prinsip Learner-Centered
            Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah para siswa, bukan guru. Meningkatnya minat terhadap prinsip learner-centered dalam perencanaan dan instruksi ini telah menghasilkan  satu set pedoman diberi judul Learner-Centered Psychologycal Principles: A Framework for School Reform and Redesign.
Learner-Centered Principles Work Group percaya bahwa selama dekade yang lalu riset psikologi yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan meningkatkan pemahaman mengenai aspek kognitif, emosional dan kontekstual dari pembelajaran. Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. 


Faktor Kognitif dan Metakognitif
  1. Sifat proses pembelajaran.
  2.   Tujuan proses pembelajaran. 
  3. Konstruksi pengetahuan 
  4. Pemikiran strategis 
  5. Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi) 
  6. Konteks pembelajaran
Faktor Motivasi dan Emosional
  1. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran. 
  2. Motivasi intrinsik untuk belajar 
  3. Efek motivasi terhadap usaha
Faktor Sosial dan Developmental
  1. Pengaruh perkembangan pada pembelajaran 
  2. Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
Faktor Perbedaan Individual
  1. Perbedaan individual dalam pembelajaran 
  2. Pembelajaran dan diversitas 
  3. Standar dan penilaian

Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
1. Pembelajaran Berbasis Problem.
Pembelajaran berbasis problem menekankan pada pemecahan problem kehidupan nyata. Kurikulum berbasis problem akan memberi problem riil kepada murid, yakni problem yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pertanyaan Esensial.
Pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal paling pemting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid.
3. Pembelajaran Penemuan
Pembelajaran penemuan adalah pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri. Pembelajaran penemuan berbeda dengan pendekatan instruksi lamgsung, di mana guru menjelaskan secara langsung informasi kepada murid.
 
1
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Revolusi Teknologi
Revolusi teknologi adalah  bagian dari masyarakat informasi di mana kita kini hidup. Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban.
Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan informasi jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunja, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid.
  • World Wide Web (WWW) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis.
  • Website adalah lokasi individu atau organisai di Internet.
  • E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari Internet
Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Berikut beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer.
Berikut beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer.
  • Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
  • Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang.
  • Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda.
  • Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer.

Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
Pra taman Kana-kanak Sampai Grade Dua
  • Gunakan alat input dan alat output untuk mengoperasikan komputer
  • Gunakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang independen
  • Gunakan sumber daya multimedia yang pas
  • Kerja sama dengan teman, anggota keluarga dan orang lain saat menggunakan teknologi
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk belajar
  • Tunjukkan perilaku etis dan sosial positif saat menggunakan teknologi

Grade 3 Sampai 5
  • Gunakan keyboard dan alat input dan output lain secara efekif
  • Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian

  • Gunakan alat teknologi untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dan memublikasikan aktivitas individual.
  • Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi ditempat yang jauh.
  • Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama.
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk aktivitas pemecahan masalah
Grade 6 Sampai 8
  • Aplikasikan strategi untuk mengidentifikasi dan memecahkan problem hardware dan software
  • Tunjukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja dan masyarakat
  • Gunakan alat spesifik, software dan simulasi untuk mendukung pembelajaran dan riset.
  • Desain, kembangkan, publikasikan dan paparkan produk
  • Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata.
Grade 9 Sampai 12
  • Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilai potensi sistem dan layanan tersebut
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan mengkomunikasikan informasi persnonal dan profesional
  • Gunakan infomasi online secara rutin untuk untuk memenuhi kebetuhan riset, publikasi, komunikasi, dan produktivitas
  • Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.
Sumber :
Santrock, J.W.  2004. Psikologi PendidikanEdisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

Popular Posts

Recent Posts

Pages

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Total Tayangan Halaman

Like on Facebook

Weather

Breaking News

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Formulir Kontak



Followers

Date

Time

More Services

Blogger templates

Blogroll

About

Blogroll

Popular Posts

Copyright © Psychology Note | Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com