1. Perencanaan
Intruksional
Perencanaan
intruksional adalah pengembangan atas penyusunan strategi sistematik dan
tertata untuk merencanakan pelajaran.
2. Kerangka Waktu
Menyusun rencana
waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-pa yang perlu
dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas” dan “waktu”.
Dibawah ini salah satu contoh rencana dan tugas.
Apa yang Perlu
Dilakukan
1.
Menentukan tujuan
instruksional (Apa
yang harus saya capai?)
2.
Merencanakan
kegiatan (Apa
yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
3.
Menentukan
Prioritas (Tugas
mana yang lebih prnting?)
1.
Membuat estimasi
waktu (Berapa
lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan?)
2.
Membuat jadwal (Kapan kegiatan
akan dilakukan?)
3.
Fleksibel (Bagaimana saya
akan menangani situasi yang tak terduga?)
Menurut Robert
Yinger (1980) terdapat lima rentang waktu perencanaan guru, yaitu (1)
perencanaan tahunan, (2) perencanaan term, (3) perencanaan unit, (4)
perencanaan mingguan, (5) perencanaan harian.
PERENCANAAN DAN INTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Dalam
pendekatan ini, teacher-centered mmakai perencanaan dan intruksi disusun dengan
ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid.
Perencanaan
Pelajaran Teacher-Centered
Terdapat tiga
alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered, yaitu.
1. Merencanakan
Sasaran Behavioral (perilaku).
Sasaran behavioral (behavioral
objectives) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan
terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert Mager (1962), sasaran behavioral
harus spesifik dan harus memiliki tiga bagian, yaitu.
- Perilaku murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari atau dilakukan murid.
- Kondisi di mana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima
2.
Menganalisa
Tugas
Analisa tugas berfokus pada pemecahan
suatu tugas yang kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen.
Analisa tersebut dapat melalui tiga langkah dasar.
a.
Menentukan
keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
b.
Mendaftar
materi yang dibutuhkan untuk melakukaan tugas, seperti kertas, pemsil,
kalkulator, dan lain-lain.
c.
Mendaftar
semua komponen tugas yang harus dilakukan.
3.
Menyusun
Taksonomi Instruksional
Taksonomi adalah sistem klasifikasi,
taksonomi instruksional membantu pendekatan teacher-centered. Taksonomi ini
mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga dominan :
a.
Dominan
kognitif, mengandung enam sasaran, yaitu (1) Pengetahuan, murid punya kemampuan
untuk mengingat informasi. (2) Pemahaman, murid memahami informasi dan dapat menerangkannya
dengan menggunakan kalimat sendiri. (3) Aplikasi, murid menggunakan pengetahuan
untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. (4) Analisis, murid memecah informasi
yang kompleks menjadi bagian-bagian
kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain. (5) Sintesis, murid
mengkombinasikan elemen-elemen dan menciptakan informasi baru. (6) Evaluasi,
murid membuat penilaian dan keputusan yang baik.
b.
Domain
efektif, terdapat lima sasaran yang berhubungan dengan respon emosional
terhadap tugas, (1) Penerimaan, murid mengetahui atau memerhatikan sesuatu di
lingkungan. (2) Respons, murid termotivasi untuk belajar dan menunjukkan
perilaku baru sebagai hasil dari pengalamannya. (3) Menghargai, murid terlibat
atau berkomitmen pada beberapa pengalaman. (4) Pengorganisasian, murid
mengintegrasikan nilai baru ke perangkat nilai yang sudah ada dan memberi
prioritas yang tepat. (5) Menghargai karakterisasi, murid bertindak sesuai
dengan nilai tersebut dan berkomitmennya kepada nilai tersebut.
c.
Domain
psikomotor, sasaran psikomotor tersebut adalah, (1) Gerakan refleks, murid
merespons suatu stimulus secara refleks tanpa perlu banyak berfikir. (2) Gerak fundamental dasar, murid melakukan
gerakan dasar untuk tujuan tertentu. (3) Kemampuan perseptual, murid menggunakan
indra untuk melakukan sesuatu. (4) Kemampuan fisik, murid mengembangkan daya
tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kegesitan. (5) Gerakan terlatih, murid
melakukan keterampilan fisik yang kompleks dengan lancar. (6) Perilaku
nondiskusif, murid mengkomunikasikan
perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh.
Instruksi Langsung
Instruksi
langsung (direct instruction) merupakan pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang
dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspetasi guru yang tinggi atas
kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas
akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap
murid. Fokus instruksi langsung adalah
aktivitas akademik, bukan materi non-akademik.
Tujuan
penting dari instruksi langsung adalah memaksimalkan waktu belajar murid. Waktu
yang dipakai murid dalam mengerjakan tugas-tugas akademik dikelas dinamakan waktu pembelajaran akademik.
Strategi Instruksional Teacher-Centered
- Mengorientasikan
Sebelum
menyajikan dan menjelaskan materi baru, susunlah kerangka pelajaran dan
orientasikan murid ke materi baru tersebut.
- Advance organizer
Adalah aktivitas
dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan
murid pada materi sebelum materi itu diajarkan.
Advance
organizer terdiri dua bentuk : expository
advance organizer dan comparative
advance organizer.
- Pengetahuan, Penjelasan, dan Demonstrasi
Pengajaran
dengan ceramah, penjelasan dan demonstrasi adalah aktivitas yang biasa dilakukan
guru dalam mendekati instruksi langsung.
- Pertanyaan dan Diskusi
Diskusi dan
pertanyaan perlu diintegrasikan ke dalam pendekatan instruksi teacher-centered. Dalam menggunakan
strategi ini, penting untuk merespons setiap kebutuhan pembelajaran murid
sembari menjaga minat dan perhatian kelompok.
- Mastery Learning
Merupakan
pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah ke topik
yang lebih sulit.
- Seatwork
Seatwork/tugas
di bangku kelas adalah menyuruh semua murid atau sebagian besar murid untuk
belajar sendiri-sendiri di bangku mereka.
- Pekerjaan Rumah
Keputusan
instruksional penting lainnya adalah seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan
rumah yang harus diberikan kepada murid.
Mengevaluasi Instruksi Teacher-Centered
- Jadilah perencana yang rapi dan ciptakan sasaran instruksional
- Selalu berharap agar murid mendapatkan kemajuan dan memastikan agar murid meluangkan mendapat waktu pembelajaran akademik yang memadai
- Luangkan waktu untuk memberikan orientasi pelajaran
- Gunakan metode lecturing
- Libatkan murid dalam pembelajaran demgan mengembangkan keterampilan mengajukan beberapa pertanyaan
- Suruh murid untuk mengerjakan seatwork atau tugas lainnya.
- Beri pekerjaan rumah kepada murid untuk meningkatkan waktu pembelajaran akademik dan libatkan orangtua untuk membantu pembelajaran anak.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNER-CENTERED
Prinsip Learner-Centered
Instruksi dan perencanaan
learner-centered adalah para siswa, bukan guru. Meningkatnya minat terhadap
prinsip learner-centered dalam
perencanaan dan instruksi ini telah menghasilkan satu set pedoman diberi judul Learner-Centered Psychologycal Principles: A
Framework for School Reform and Redesign.
Learner-Centered
Principles Work Group percaya bahwa selama dekade yang lalu riset psikologi
yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan
meningkatkan pemahaman mengenai aspek kognitif, emosional dan kontekstual dari
pembelajaran. Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan
reflektif.
Faktor Kognitif dan Metakognitif
- Sifat proses pembelajaran.
- Tujuan proses pembelajaran.
- Konstruksi pengetahuan
- Pemikiran strategis
- Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi)
- Konteks pembelajaran
Faktor Motivasi dan Emosional
- Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran.
- Motivasi intrinsik untuk belajar
- Efek motivasi terhadap usaha
Faktor Sosial dan Developmental
- Pengaruh perkembangan pada pembelajaran
- Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
Faktor Perbedaan Individual
- Perbedaan individual dalam pembelajaran
- Pembelajaran dan diversitas
- Standar dan penilaian
Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
1. Pembelajaran
Berbasis Problem.
Pembelajaran
berbasis problem menekankan pada pemecahan problem kehidupan nyata. Kurikulum
berbasis problem akan memberi problem riil kepada murid, yakni problem yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pertanyaan
Esensial.
Pertanyaan
esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal paling
pemting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid.
3. Pembelajaran
Penemuan
Pembelajaran
penemuan adalah pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri.
Pembelajaran penemuan berbeda dengan pendekatan instruksi lamgsung, di mana
guru menjelaskan secara langsung informasi kepada murid.
1
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Revolusi Teknologi
Revolusi
teknologi adalah bagian dari masyarakat
informasi di mana kita kini hidup. Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah
selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan
berubah dengan lamban.
Internet
Internet adalah
inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan informasi
jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunja, menyediakan informasi yang
tak terhingga yang dapat diakses murid.
- World Wide Web (WWW) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis.
- Website adalah lokasi individu atau organisai di Internet.
- E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari Internet
Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Berikut beberapa
rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan
penggunaan komputer.
Berikut beberapa
rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan
penggunaan komputer.
- Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
- Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang.
- Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda.
- Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer.
Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
Pra taman
Kana-kanak Sampai Grade Dua
- Gunakan alat input dan alat output untuk mengoperasikan komputer
- Gunakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang independen
- Gunakan sumber daya multimedia yang pas
- Kerja sama dengan teman, anggota keluarga dan orang lain saat menggunakan teknologi
- Gunakan sumber daya teknologi untuk belajar
- Tunjukkan perilaku etis dan sosial positif saat menggunakan teknologi
Grade 3 Sampai 5
- Gunakan keyboard dan alat input dan output lain secara efekif
- Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian
- Gunakan alat teknologi untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dan memublikasikan aktivitas individual.
- Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi ditempat yang jauh.
- Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama.
- Gunakan sumber daya teknologi untuk aktivitas pemecahan masalah
Grade 6 Sampai 8
- Aplikasikan strategi untuk mengidentifikasi dan memecahkan problem hardware dan software
- Tunjukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja dan masyarakat
- Gunakan alat spesifik, software dan simulasi untuk mendukung pembelajaran dan riset.
- Desain, kembangkan, publikasikan dan paparkan produk
- Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata.
Grade 9 Sampai
12
- Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilai potensi sistem dan layanan tersebut
- Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan mengkomunikasikan informasi persnonal dan profesional
- Gunakan infomasi online secara rutin untuk untuk memenuhi kebetuhan riset, publikasi, komunikasi, dan produktivitas
- Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.
Sumber :
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP
0 komentar:
Posting Komentar