Assalamualaikum :) This is my journal, my activities and experiences, as well as writing science.

Sabtu, 25 Maret 2017

Posted by Saras Gusvita on 07.30 with No comments
PERENCANAAN
1. Perencanaan Intruksional
Perencanaan intruksional adalah pengembangan atas penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran.

2. Kerangka Waktu
Menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-pa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas” dan “waktu”. Dibawah ini salah satu contoh rencana dan tugas. 

Apa yang Perlu Dilakukan 
1.      Menentukan tujuan instruksional (Apa yang harus saya capai?)
2.      Merencanakan kegiatan (Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
3.      Menentukan Prioritas (Tugas mana yang lebih prnting?)

Waktu Melakukannya
1.      Membuat estimasi waktu (Berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan?)
2.      Membuat jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan?)
3.      Fleksibel (Bagaimana saya akan menangani situasi yang tak terduga?)

Menurut Robert Yinger (1980) terdapat lima rentang waktu perencanaan guru, yaitu (1) perencanaan tahunan, (2) perencanaan term, (3) perencanaan unit, (4) perencanaan mingguan, (5) perencanaan harian. 

PERENCANAAN DAN INTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Dalam pendekatan ini, teacher-centered mmakai perencanaan dan intruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid.

Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
Terdapat tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered, yaitu.
1. Merencanakan Sasaran Behavioral (perilaku).
Sasaran behavioral (behavioral objectives) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert Mager (1962), sasaran behavioral harus   spesifik dan harus memiliki tiga bagian, yaitu.
  •   Perilaku murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari atau dilakukan murid.
  • Kondisi di mana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima 

2.      Menganalisa Tugas
Analisa tugas berfokus pada pemecahan suatu tugas yang kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen. Analisa tersebut dapat melalui tiga langkah dasar.
a.       Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
b.      Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukaan tugas, seperti kertas, pemsil, kalkulator, dan lain-lain.
c.       Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan.

3.      Menyusun Taksonomi Instruksional
Taksonomi adalah sistem klasifikasi, taksonomi instruksional membantu pendekatan teacher-centered. Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga dominan :
a.       Dominan kognitif, mengandung enam sasaran, yaitu (1) Pengetahuan, murid punya kemampuan untuk mengingat informasi. (2) Pemahaman, murid memahami informasi dan dapat menerangkannya dengan menggunakan kalimat sendiri. (3) Aplikasi, murid menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. (4) Analisis, murid memecah informasi yang kompleks  menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain. (5) Sintesis, murid mengkombinasikan elemen-elemen dan menciptakan informasi baru. (6) Evaluasi, murid membuat penilaian dan keputusan yang baik.

b.      Domain efektif, terdapat lima sasaran yang berhubungan dengan respon emosional terhadap tugas, (1) Penerimaan, murid mengetahui atau memerhatikan sesuatu di lingkungan. (2) Respons, murid termotivasi untuk belajar dan menunjukkan perilaku baru sebagai hasil dari pengalamannya. (3) Menghargai, murid terlibat atau berkomitmen pada beberapa pengalaman. (4) Pengorganisasian, murid mengintegrasikan nilai baru ke perangkat nilai yang sudah ada dan memberi prioritas yang tepat. (5) Menghargai karakterisasi, murid bertindak sesuai dengan nilai tersebut dan berkomitmennya kepada nilai tersebut.

c.       Domain psikomotor, sasaran psikomotor tersebut adalah, (1) Gerakan refleks, murid merespons suatu stimulus secara refleks tanpa perlu banyak berfikir.  (2) Gerak fundamental dasar, murid melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu. (3) Kemampuan perseptual, murid menggunakan indra untuk melakukan sesuatu. (4) Kemampuan fisik, murid mengembangkan daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kegesitan. (5) Gerakan terlatih, murid melakukan keterampilan fisik yang kompleks dengan lancar. (6) Perilaku nondiskusif, murid  mengkomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh.

Instruksi Langsung
Instruksi langsung (direct instruction) merupakan pendekatan  teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspetasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.  Fokus instruksi langsung adalah aktivitas akademik, bukan materi non-akademik.
Tujuan penting dari instruksi langsung adalah memaksimalkan waktu belajar murid. Waktu yang dipakai murid dalam mengerjakan tugas-tugas akademik dikelas dinamakan waktu pembelajaran akademik.

Strategi Instruksional Teacher-Centered

  • Mengorientasikan
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, susunlah kerangka pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru tersebut.
  • Advance organizer
Adalah aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan murid pada materi sebelum materi itu diajarkan.
Advance organizer terdiri dua bentuk : expository advance organizer dan comparative advance organizer.
  • Pengetahuan, Penjelasan, dan Demonstrasi
Pengajaran dengan ceramah, penjelasan dan demonstrasi adalah aktivitas yang biasa dilakukan guru dalam mendekati instruksi langsung.
  • Pertanyaan dan Diskusi
Diskusi dan pertanyaan perlu diintegrasikan ke dalam pendekatan instruksi teacher-centered. Dalam menggunakan strategi ini, penting untuk merespons setiap kebutuhan pembelajaran murid sembari menjaga minat dan perhatian kelompok.
  • Mastery Learning
Merupakan pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah ke topik yang lebih sulit.
  • Seatwork
Seatwork/tugas di bangku kelas adalah menyuruh semua murid atau sebagian besar murid untuk belajar sendiri-sendiri di bangku mereka.
  • Pekerjaan Rumah
Keputusan instruksional penting lainnya adalah seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan rumah yang harus diberikan kepada murid.


Mengevaluasi Instruksi Teacher-Centered
  • Jadilah perencana yang rapi dan ciptakan sasaran instruksional

  • Selalu berharap agar murid mendapatkan kemajuan dan memastikan agar murid meluangkan mendapat waktu pembelajaran akademik yang memadai

  • Luangkan waktu untuk memberikan orientasi pelajaran

  • Gunakan metode lecturing

  • Libatkan murid dalam pembelajaran demgan mengembangkan keterampilan mengajukan beberapa pertanyaan

  • Suruh murid untuk mengerjakan seatwork atau tugas lainnya.

  • Beri pekerjaan rumah kepada murid untuk meningkatkan waktu pembelajaran akademik dan libatkan orangtua untuk membantu pembelajaran anak.


 
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNER-CENTERED
Prinsip Learner-Centered
            Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah para siswa, bukan guru. Meningkatnya minat terhadap prinsip learner-centered dalam perencanaan dan instruksi ini telah menghasilkan  satu set pedoman diberi judul Learner-Centered Psychologycal Principles: A Framework for School Reform and Redesign.
Learner-Centered Principles Work Group percaya bahwa selama dekade yang lalu riset psikologi yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan meningkatkan pemahaman mengenai aspek kognitif, emosional dan kontekstual dari pembelajaran. Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. 


Faktor Kognitif dan Metakognitif
  1. Sifat proses pembelajaran.
  2.   Tujuan proses pembelajaran. 
  3. Konstruksi pengetahuan 
  4. Pemikiran strategis 
  5. Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi) 
  6. Konteks pembelajaran
Faktor Motivasi dan Emosional
  1. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran. 
  2. Motivasi intrinsik untuk belajar 
  3. Efek motivasi terhadap usaha
Faktor Sosial dan Developmental
  1. Pengaruh perkembangan pada pembelajaran 
  2. Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
Faktor Perbedaan Individual
  1. Perbedaan individual dalam pembelajaran 
  2. Pembelajaran dan diversitas 
  3. Standar dan penilaian

Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
1. Pembelajaran Berbasis Problem.
Pembelajaran berbasis problem menekankan pada pemecahan problem kehidupan nyata. Kurikulum berbasis problem akan memberi problem riil kepada murid, yakni problem yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pertanyaan Esensial.
Pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal paling pemting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid.
3. Pembelajaran Penemuan
Pembelajaran penemuan adalah pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri. Pembelajaran penemuan berbeda dengan pendekatan instruksi lamgsung, di mana guru menjelaskan secara langsung informasi kepada murid.
 
1
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Revolusi Teknologi
Revolusi teknologi adalah  bagian dari masyarakat informasi di mana kita kini hidup. Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban.
Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan informasi jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunja, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid.
  • World Wide Web (WWW) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis.
  • Website adalah lokasi individu atau organisai di Internet.
  • E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari Internet
Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Berikut beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer.
Berikut beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer.
  • Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
  • Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang.
  • Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda.
  • Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer.

Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
Pra taman Kana-kanak Sampai Grade Dua
  • Gunakan alat input dan alat output untuk mengoperasikan komputer
  • Gunakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang independen
  • Gunakan sumber daya multimedia yang pas
  • Kerja sama dengan teman, anggota keluarga dan orang lain saat menggunakan teknologi
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk belajar
  • Tunjukkan perilaku etis dan sosial positif saat menggunakan teknologi

Grade 3 Sampai 5
  • Gunakan keyboard dan alat input dan output lain secara efekif
  • Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian

  • Gunakan alat teknologi untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dan memublikasikan aktivitas individual.
  • Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi ditempat yang jauh.
  • Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama.
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk aktivitas pemecahan masalah
Grade 6 Sampai 8
  • Aplikasikan strategi untuk mengidentifikasi dan memecahkan problem hardware dan software
  • Tunjukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja dan masyarakat
  • Gunakan alat spesifik, software dan simulasi untuk mendukung pembelajaran dan riset.
  • Desain, kembangkan, publikasikan dan paparkan produk
  • Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata.
Grade 9 Sampai 12
  • Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilai potensi sistem dan layanan tersebut
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan mengkomunikasikan informasi persnonal dan profesional
  • Gunakan infomasi online secara rutin untuk untuk memenuhi kebetuhan riset, publikasi, komunikasi, dan produktivitas
  • Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.
Sumber :
Santrock, J.W.  2004. Psikologi PendidikanEdisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Pages

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Total Tayangan Halaman

Like on Facebook

Weather

Breaking News

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Formulir Kontak



Followers

Date

Time

More Services

Blogger templates

Blogroll

About

Blogroll

Popular Posts

Copyright © Psychology Note | Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com